بسم الله الر حمن الر حيم
The Sunday times mempublikasikan wawancara yang mereka klaim dilakukan dengan dua senor Imarah Islam Afghanistan. Theunjustmedia menghubungi juru bicara resmi Imarah Islam Afghanistan Zabihullah Mujahid, untuk menanyakan kebernaran berita ini.
Theunjusmedia: hari ini(18 april 2010), the Sunday times mempublikasikan wawancara yang mereka klaim dilakukan oleh dua senoir imarah islam afghanistan dan seorang jurnalis afghan, berikut merupakan kutipan wawancara:
“Pimpinan tertinggi Taliban, Mullah Muhammad Umar, mengindikasikan bahwa dia dan para pengikutnya mungkin menyetujui pembicaraan damai dengan politikus barat. Dalam wawancara tersebut, dua pimpinan senior taliban mndapatkan pesan dari Quetta Shura, bahwa Mullah Umar tidak lagi bertujuan untuk mengatur Afghanistan. Mereka mngatakan ia sedang menyiapkan pembicaraan yang jujur.
Dalam pertemuan yang dilakukan pada malam hari didaerah kekuasaan Taliban, Taliban menyatakan kepada surat kabar ini bahwa kampanye militer mereka hanya memiliki tiga tujuan: Pemberlakuan syariat Islam, pengusiran tentara asing dan pemuliahan keamanan.
“Mullah Umar tidak lagi tertarik dengan politik atau pemeritahan” ujar Mullah abdul Rashid yang menembunyikan identitasnya,.
“Semua mujahidin berusaha mengusir penjajah dari negara ini dan memperbaiki konstitusi negara. Kami tidak tertarik menjalankan negara selama belum memungkinkan.
Wawancara ini dilakukan oleh jurnalis afghanistan yang bekerja untuk The Sunday Times dengan dua anggota shura yang mengatur aktivitas Taliban di selatan afghanistan, termasuk provinsi helmand dan kandahar.
Zabihullah: tidak, tidak ada wawancara yang dilakukan, wawancara ini sebuah kebohongan.
Theunjust: Bagaimana pendapat anda mengenai propaganda wawancara palsu ini, apakah tujuan dari para penjajah melalui propaganda ini untuk mengalihkan informasi sebenarnya dihadapan masa.
Zabihullah: ini pertanyaan bagus, dan menurut saya penduduk dunia harusnya mempertanyakan siapa dibalik propaganda ini, keuntungan apa yang mereka dapatkan dengan menyatakan kebohongan mengenai Imarah Islam Afghanistan. Saya rasa penduduk dunia harus menghubungi The Sunday times dan bertanya kenapa mereka menyebarkan berita bohong, dan media lain harus menyorot kebohongan the Sunday times kepada pembacanya.
Theunjustmedia.com