JAKARTA (lintastanzhim) – Selain memberi bantuan dana bagi pelatihan militer Aceh kepada Dulmatin, Ust. Aman Abdurrahman alias Oman Rachman juga berperan membantu Dulmatin mendapatkan tumpangan setelah melarikan diri dari serbuan Detasemen khusus 88 Anti Teror Polri di Aceh.
Sebelumnya diberitakan Ust. Aman Abdurrahman alias Oman Rochman alias Abu Sulaiman kembali disidangkan dalam keterakitannya dengan kasus Aceh . Kali ini, Ust. Aman didakwa terlibat kegiatan latihan meliter di Aceh. Ust.Aman diancam hukuman 15 tahun penjara karena perannya sebagai perekrut Agus alias Mush’ab, Laode Hafizd dan seorang terdakwa serta peran lainnya sebagai penyumbang dana latihan militer di Aceh.
“Ketika sedang di Pasar Rebo dan pada saat itu Abu Haikal sedang membeli buah-buahan, Yahya alias Hamzah alias Abu Muhammad alias Joko Pitono alias Dulmatin menjelaskan kepada terdakwa bahwa kegiatan i’dat tadrib askari (pelatihan militer) di Aceh sudah diketahui aparat
kepolisian. Lalu terdakwa tanyakan apa sebabnya, dan Dulmatin menjelaskan bahwa ternyata orang-orang Aceh itu tidak dapat dipercaya dan selanjutnya dia akan mengambil keputusan untuk memulangkan mereka semua,” ujar Jaksa penuntut Umum, Firmansyah saat membacakan dakwaan di Pengadilan negeri Jakarta Barat, Kamis (26/8/2010).
Tidak lama perbincangan antara keduanya berlangsung, maka sorang, kawan Dulmatin lalu datang dan ketiganya pun bergegas ke Taman Tridaya Tambun, Bekasi. Disanalah, saat perjalanan menuju Masjid Ibnu Mas’ud di Depok untuk shalat subuh, Dulmatin menyampaikan
permasalahannya, yang harus segera mencari kontrakan baru karena kontrakan rumahnya yang lama sudah habis.
Dulmatin lalu mengungkapkan bahwa dirinya memerlukan tempat penginapan sementara untuk dirinya da ketiga temannya untuk jangka waktu satu minggu sembari mujahid yang tewas dalam operasi penindakan Densus itu mencari tempat kontrakan baru.
“Terdakwa lalu minta pertimbangan Hari Budiman alias Abu Musa bagaimana kalau minta kesediaan Fauzi Syarif untuk dapat menerima mereka (Dulmatin dan tiga temannya). Lalu Hari Budiman alias Abu Musa menghubungi Fauzi Syarif. Dalam pembicaraan tersebut, Hari Budiman
alias Abu Muda menjelaskan bahwa ada empat orang tamunya terdakwa yang akan dibawa oleh Abu haikal untuk menginap di rumahnya (Fauzi) selama sepekan. Hari mengatakan mereka (Dulmatin dan kawan-kawan) tidak akan merepotkan masalah makanan karena mereka akan membeli sendiri. Kemudian Fauzi Syarif mengizinkannya,” papar jaksa. (lintastanzhim.wordpress.com)
Did you know?
Followers
Archives
Jihadst Network
Categories
11 september
About this blog
al-andalus
al-busyro forum
al-fajr
Al-Furqon
Al-Malahim
Al-Qoidah
al-qur'an
Al-Shabab
Al-Tawbah forum
ansar al-islam
Ansar Aljihad Network
Artikel
As-Sahab
Award
bom rakitan
Caucasian Emirate
dakwah
download
e-book
ebook
ensiklopedi militer
fatwa
fiqh
flash news
forum Syumukh Islam
galeri foto
gambaran negara islam pertama
GIMF
graphic
hijab
hukum Islam
i'dad
IED
Indonesia
Inspire Magazine
interview
islam awazi
Islamic Emirate of Afghanistan
Islamic State of Iraq
Jaish al-Ummah
Jama'ah Tauhid wal Jihad Baitul Maqdis
jihad
jilbab
journalist
jurnalis jihadi
kemerdekaan
kisah
komputer dan internet
mainstream media
manhattan raid
Masjid Al-Aqsa
media-media jihad
Nasheed
News
Palestina
pemuda
pengumuman
pernikahan
philipina
sawt al-jihad nusantara
sniper irak
statement dan rilisan mujahidin
Syaikh Anwar Al Awlaki
syari'ah
tabarruj
Tarjamah
tutorial
ultimate sniper
Usamah bin Ladin
video
wanita
wtc
Yemen