Wawancara Eksklusif dengan Syaikh Anwar Al Awlaki


Siapakah Syaikh Anwar Al Awlaki? Syaikh Anwar Al Awlaki

Melihat serangan media informasi yang besar terhadap syaykh Anwar al-‘Awlaqiy, departmen informasi al-Malahim berusaha untuk mengadakan dialog ekslusif yang pertama ini dengan beliau setelah serangan amerika terhadap Yaman, dan setelah merancang langkah-langkah amniyyah, –dengan karunia Alloh- “al-Malahim” berhasil sampai (bertemu) syaykh dan melaksanakan wawancara yang kami memohon pada Alloh agar bermanfaat bagi kaum muslimin. Berikut ini merupakan transkrip dari wawancara tersebut yang telah di tarjamah oleh Forum Islam al-Tawbah.

Koresponden: Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah SWT, shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Rasulullah saw. Al Malahim berbahagia dapat bertemu dengan Anda dalam kesempatan wawancara langka bersama Sheikh Anwar Al Awlaki, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk wawancara ini.
Selamat berjumpa Sheikh

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Senang juga berjumpa dengan Anda. Dan saya mengucapkan terima kasih karena Anda telah bersedia menempuh perjalanan yang sangat jauh untuk sampai di tempat ini.

Koresponden:
Jazakallah Khair wahai Sheikh kami. Kami akan mulai dengan blow up berbagai media barat dan amerika baru-baru ini yang menuduh Anda telah terlibat dalam 14 kasus (terorisme) di Amerika, Kanada, dan Inggris. Bagaimana sesungguhnya yang terjadi di balik klaim yang disebarkan berbagai media tersebut, serta apa motivasi dan alasan dari serangan tuduhan ini?


Sheikh Anwar Al Awlaki: Alasan dari serangan mereka ini sederhana: karena saya MUSLIM dan saya menyeru segenap manusia untuk menerima Islam. Tuduhan mereka adalah propaganda/menghasut (tahridl), Nidal Hasan dan kemudian Omar Farooq, dan berbagai kasus yang Anda sebutkan tadi, isu utamanya adalah menghasut atau memproganda.
Propaganda untuk apa? Propaganda untuk Jihad, propaganda untuk Islam sebagaimana yang ditetapkan oleh Allah Yang Maha Perkasa di dalam QuranNya dan Sunnah nabiNya. Dan bagi mereka ini adalah kejahatan.

Amerika hari ini, tidak menginginkan (model) Islam yang berusaha membela segala kepentingan ummahnya, mereka tidak ingin (model) Islam yang menyeru untuk Jihad, untuk menerapkan Syariah, untuk menyeru Al Walaa wal Baraa. Mereka tidak menginginkan pintu-pintu Islam ini terbuka dan para penyerunya yang ikhlash menyeru manusia untuk berbondong-bondong datang memasuki pintu-pintu itu. Apa yang mereka inginkan adalah (model) Islam yang liberal, demokratik, sekular, penuh damai dan toleransi, serta bercita rasa ‘amerika’. Inilah model Islam yang mereka populerkan (sebagai Islam yang benar dan tepat), sebagaimana juga dipropagandakan oleh berbagai media intelijen mereka, seperti contohnya – laporan analisis RAND.
Jadi saat ini, kita memiliki Fiqh tentang kejayaan dan Izzah, sebagaimana kita juga mendapati adanya Fiqh tentang kehinaan dan sikap takluk/tunduk.
Salah seorang pejabat senior CIA berkata, jika ada seorang Mullah Umar yang bangkit berdiri menentang kami, maka kami akan tampilkan ‘Mullah Bradley’. Dengan kata lain ia hendak menegaskan, jika kalian memiliki segenap ulama shodiq yang tegas menyuarakan Al Haq, maka kami juga akan menampilkan tandingannya, yaitu ulama palsu. Jika di sisi kalian ada Mullah Umar, maka kami juga akan menampilkan Mullah Bradley.
Inilah yang saya maksud. Hari ini kita memiliki Fiqh tentang (jalan) kejayaan, beberapa dai dan penyeru berdakwah di atas jalan ini, dan beberapa yang lain bekerja aktif dengan terjun langsung di medan-medan perjuangan Islam demi meretas jalan ini. Contohnya, kalian para pejuang dan pekerja Al Qaidah (Al Malahim adalah media perwakilan resmi Tanzhim Al Qaidah Jazirah Arab. Pent), seruan dan perjuangan kalian mewakili seruan dan perjuangan demi kejayaan. Sebagai contoh, Dr Ayman Az Zawahiri ketika berkata kepada Obama, apa yang Beliau tegaskan? “Wahai Mr Obama, bisa jadi Allah mentaqdirkan akhir nasib Amerika berada di bawah telapak kaki Mujahidin, imperium kalian berada dalam genggaman Mujahidin, sehingga kita semua dapat hidup damai, dan seluruh dunia dapat merasakan kedamaian yang sebenarnya setelah kejahatan kalian kami lenyapkan”. Ini adalah representasi dari dakwah dan seruan untuk kejayaan, ini adalah representasi pandangan yang jernih dan suara yang tegas tentang bagaimana Muslim itu memandang Amerika…: - kami menunggu dan seluruh dunia menunggu, untuk dapat beristirahat dalam damai dari seluruh kejahatan kalian, karena kedzaliman serta penindasan kalian atas seluruh dunia.
Di sisi lain, kita menemukan kenyataan (tentang Fiqh kehinaan), ketika Obama mengunjungi Dunia Islam (salah satu contoh nyatanya adalah kunjungan Obama ke Al Azhar Mesir. Sebentar lagi ke Indonesia. Pent), dan ketika ia mampir sebentar di Riyadl menuju Kairo, salah seorang ulama/dai menyambutnya dengan berkata, “Sungguh sebuah kesempatan yang penuh berkah, Wahai Abu Husein”… Kesempatan penuh berkah? Mereka berkata bahwa saat atau momen Obama mengunjungi negeri Islam adalah kesempatan penuh berkah? Mengunjungi Semenanjung Arabia? Bahwa mampirnya sejenak Obama adalah keberkahan bagi Semenanjung Arabia? Mereka berkata bahwa adalah kesempatan berharga dan momem penuh berkah, dapat menyambut dan menyalami Obama, kaisar balatentara salib hari ini, komandan tertinggi armada yang memerangi Islam dengan bengis, firaun abad ini! Inilah representasi dari Fiqh kehinaan dan tradisi kekalahan.
Obama, yang teguh konsisten untuk melindungi Israel, Obama – yang telah memerintahkan eskalasi pemboman rakyat tak berdosa di Afghanistan dan Pakistan dengan pesawat pembom tanpa awak, lalu ia mengunjungi Yaman, Obama – yang telah berjanji untuk menghancurkan terorisme di Somalia dan Yaman, Obama – yang telah memimpin Amerika dan mengarahkannya untuk memasuki perang babak baru…. Lalu kita menyambutnya dengan berkata “Sungguh sebuah kesempatan yang penuh berkah, Wahai Abu Husein”… Kesempatan penuh berkah? Keberkahan apa yang dibawa Obama?
Hanya beberapa kilometer dari makam Nabi shalallahu alaihi wasalam, dari Madinah, dari Mekkah, dari keseluruhan Bumi Semenanjung Arabia, yang mana Nabi (shalawat dan salam untuknya) berwasiyat kepada kita, “Usir dan bersihkan seluruh tanah Semenanjung Arabia dari kaum musyrikin dan kafirin” lalu sekarang kita menyambut Obama dengan cara ini “Sungguh sebuah kesempatan yang penuh berkah, Wahai Abu Husein”??
Berbagai penyambutan (mungkin lebih tepat ‘penyembahan’. Pent) tersebut sangat berkesan di hati Amerika, sehingga kita dapat menyaksikan di berbagai channel televisi satelit penyanjungan dan pujian atas ucapan orang-orang dari model fiqh seperti ini.
Sementara untuk orang-orang seperti Dr Ayman, karena Beliau merepresentasikan Fiqh Kejayaan dan Izzah seperti yang telah kita bicarakan di atas, bahwa orang semacam Beliau menyeru dan menuntut kemuliaan dan keadilan, apa yang mereka lakukan terhadapnya?
Mereka mencoba berurusan dengannya lewat dua cara – mereka akan berusaha membunuhnya atau membunuh karakternya. Mereka membunuh orangnya, dengan operasi pembunuhan, assassination
Atau jika mereka belum mampu membunuh orangnya, maka mereka akan membunuh karakter/kepribadian orangnya lewat propaganda masiv media. Inilah ‘jalan’ Amerika hari ini. Maka hendaknya kita harus hati-hati dan waspada.

Koresponden:
Jadi kasus sebenarnya adalah usaha untuk merusak citra dan kampanye hitam kepada segenap dai dan penyeru Islam yang berani menegaskan Al Haq dan menyeru agar keadilan ditegakkan. Tetapi Amerika menuduh Anda memiliki hubungan dengan amaliyat yang dilakukan Al Akh Nidal Hasan (fakkallahu asrahu) yang Beliau lakukan di pangkalan militer Fort Hood di Amerika?

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Ya benar. Nidal Hasan adalah salah seorang murid saya dan sungguh saya merasa sangat terhormat, saya merasa sangat bangga dan mulia karena orang-orang seperti Nidal Hasan adalah di antara murid-murid saya. Apa yang Beliau lakukan adalah sebuah amaliyat yang heroik, operasi jihadi yang menakjubkan. Kami memohon kepada Allah agar melimpahkan keshabaran atasnya dan perlindungan untuknya, serta mempercepat pembebasan atas dirinya. Dan saya tegaskan, saya mendukung apa yang ia lakukan dan saya menyeru setiap orang yang mengaku dirinya Muslim, dan saat ini bekerja di dinas militer Amerika untuk mencontoh dan menteladani apa yang telah dilakukan Nidal Hasan, apakah mereka berjihad dengan tangannya, atau dengan lisannya. Dan teladan yang dipersembahkan Nidal Hasan adalah teladan yang lebih baik. Kami berdoa kepada Allah agar ini menjadi pembuka jalan bagi segenap Muslim yang lain untuk menapak jalan yang telah diretasnya.

Koresponden:
Wahai Sheikh kami, Anda mendukung berbagai amaliyat seperti ini, tapi beberapa organisasi keislaman di Amerika mengutuk operasi ini dan menggambarkannya sebagai terorisme serta memprovokasi kekerasan, juga bukanlah bagian dari Islam. Contohnya mereka berkata, “Kami mengutuk keras tindakan pengecut ini, dan berdoa kepada mereka yang melakukannya agar dihukum dengan keras sesuai aturan yang berlaku… dan dari meningkatnya berbagai kejahatan seperti aksi yang mentargetkan tentara voluntir yang mempertahankan negeri kita, maka Muslim Amerika berdiri berdampingan dengan seluruh komponen warga negara lainnya untuk berdoa kepada para korban serta menunjukkan simpati dan belasungkawa terhadap para keluarga dan orang-orang yang terluka”
Bagaimana respon Anda terhadap pernyataan organisasi keislaman itu, dan apa alas an dari sikap mereka yang demikian?

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Kata-kata rendah, kotor, dan sikap kalah ini, adalah kata-kata mereka hari ini. Tapi mari kita coba kembali sejenak melihat rekam jejak beberapa organisasi islam tersebut ke periode yang lalu. Beberapa organisasi ini, pernah pada suatu saat, mendukung Jihad di Afghanistan, mendukung Jihad di Bosnia, Jihad di Chechnya, Jihad di Palestina. Dan saya (pada saat tersebut) ada di sana – di Amerika, pada masa-masa itu. Kami menyeru manusia segala hal tentang Islam, Jihad fi Sabilillah, menyeru untuk menegakkan kembali khilafah, Walaa wal Baraa, menerapkan Syariah, dll, dan kami berdakwah secara terbuka. Kemerdekaan berekspresi yang jadi kebijakan dalam negeri Amerika menjadi payung bagi kami dan memungkinkan kami melakukannya, dan kami dapat berbicara secara bebas bahkan melebihi negeri-negeri di Dunia Islam. Tapi (pemerintah) Amerika secara perlahan mulai mempersempit ruang gerak. Memang ini adalah sunnah dari dakwah, seperti juga dialami oleh Rasulullah saw ketika memulai dakwah di Makkah. Pada mulanya, Quraisy mengabaikan Beliau, hingga mereka menyadari adanya bahaya dari dakwah Nabi. Itulah mengapa mereka berkata “Ketika ia mulai menyeru secara terbuka agar orang-orang berhimpun bersamanya…”. Seperti itu juga Amerika, ketika ia mulai merasakan adanya potensi bahaya yang mengancam dari keberadaan warga negara Muslim di sana, maka mereka mulai menerapkan pembatasan, dan secara bertahap meningkatkan pembatasan, hingga mencapai puncaknya setelah 11 September. Setelah itu, kampanye baru dimulai untuk melakukan pembatasan dan penjegalan kepada Ummat Islam hingga kita merasakan betapa sulitnya menjadi Muslim yang konsisten dan tinggal di Amerika, apalagi jika selain berusaha konsisten dengan nilai Islam, kita juga aktif berdakwah. Kita akan menghadapi berbagai tuduhan, penangkapan, dan berbagai intimidasi, sehingga bagi mereka yang jujur dan teguh hanya ada dua pilihan di depan mata: Hijrah atau menghadapi penjara.
Organisasi yang Anda sebutkan itu sesungguhnya tengah berbicara dari balik bayangan kondisi terjepit yang mereka hadapi, kondisi yang diset sedemikian rupa, mencekik leher Anda sehingga Anda dipaksa selalu dalam posisi bersalah dan Anda selalu berusaha membela diri Anda. Mirip dengan kondisi Muslim di Andalusia setelah jatuhnya Granada, selalu berusaha menunjukkan ketundukan, keberpihakan, ketaatan, dalam rangka bertahan hidup. (Jadi inilah Fiqh ketundukan dan kehinaan itu), karena itulah mengapa, berbagai ucapan mereka tidak usah terlalu dirisaukan.
Walhamdulillah, bagaimana bisa kita keberatan terhadap amaliyat seperti yang dilakukan Al Akh Nidal Hasan?! Beliau membunuh tentara Amerika yang tengah dipersiapkan untuk berangkat ke Afghanistan dan Iraq, siapa yang keberatan terhadap hal ini? Isu ini adalah konsensus yang telah disetujui oleh setiap keturunan Adam, bahkan ini adalah tabiat fitrah alam semesta. Jika Anda mendesak seekor kucing jinak ke pojok ruangan, mengancam dan mengintimidasinya, maka ia pasti akan meneriakkan ‘auman’, menunjukkan taringnya, dan memukulkan cakarnya demi membela diri. Lalu kini kita mau berkata bahwa Muslim tidak punya hak untuk membela diri, untuk membela saudaranya?
Nidal Hasan berasal dari Palestina, dan ia melakukan aksinya demi membela Ummahnya. Mengapa kalau hal ini dilakukan di dunia binatang kita menerimanya? Lalu apa pendapat Anda jika diskusi tentang isu ini dibingkai dengan istilah-istilah Syar’i? Apakah Anda akan berkata bahwa (menurut syariat) tidak diijinkan bagi seorang Muslim untuk membela saudaranya? Apakah Anda akan berkata bahwa tidak diijinkan bagi Muslim untuk membela Nidal Hasan? Apakah Anda akan berkata, tidak dibenarkan membunuh tentara Amerika yang akan diberangkatkan untuk membunuh saudaramu sesama Muslim? Sungguh perkataan ini tidak masuk akal. Apa yang telah dilakukan Al Akh Nidal Hasan adalah tindakan heroik dan amal yang menakjubkan. Dan seperti yang telah saya tegaskan, kami berdoa kepada Allah agar Allah melimpahkannya keteguhan.

Koresponden:
Tetapi mereka berkata bahwa tindakan seperti ini akan merusak citra Islam di mata barat dan Amerika?

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Ya. Inilah di antara alasan mereka. Mereka berkata bahwa berbagai operasi seperti ini akan merusak citra Muslim dan menyulitkan kehidupan Muslim di barat atau di Amerika. Baiklah. Mari kita sampaikan pada mereka beberapa pertanyaan berikut ini:
Apakah menyelamatkan citra Muslim di Amerika lebih penting daripada ribuan, bahkan faktanya jutaan nyawa Muslim lainnya yang menghadapi bom dan misil Amerika?
Dan mari kita sampaikan pada mereka, imej dan citra Muslim yang seperti apa yang hendak kalian lindungi dan kalian jaga?
Jika citra Islam yang hendak dijaga itu adalah gambaran Islam yang penuh rahmat, lapang dada, pemaaf dan pengampun ketika ia mampu untuk membalas (maksudnya Islam yang terhormat, kuat, dan dengan kekuatannya ia mengampuni dan mengasihi. Pent), dan bahwa kita menyeru Islam yang penuh kebaikan, maka itu benar dan baik, khususnya jika kita tengah berdakwah kepada kalangan non Muslim yang kita harapkan mau menerima Islam. Tetapi hari ini kita menghadapi musuh kafir yang bengis dan memerangi kita tanpa belas kasihan. Maka citra Islam yang hendak kita sampaikan pada mereka adalah “Wahai Amerika, jika kalian memerangi kami maka kami akan perangi kalian. Jika kalian membunuh kami, maka kami akan membunuh kalian”. Ini semestinya citra Islam yang kita tampilkan.
Tentara Amerika ini, yang tengah bersiap menuju Afghanistan dan Iraq, maka kami akan membunuh mereka di Afghanistan dan Iraq jika kami mampu, dan kami akan bunuh mereka di Fort Hood jika kami mampu, bi idznillah! (sebagaimana ditulis dalam Wahyu dari Sang Maha Kuat bahwa dengan cara ini Allah menahan keganasan satu kaum – yaitu kaum kafir, dengan membangkitkan satu kaum – yaitu Mujahidin) Dengan berjihad dan tahridl (menyeru ummat untuk berjihad) maka kita dapat menahan keganasan orang-orang kafir, bukan dengan Fiqh ketundukan atau sikap takluk.

Koresponden:
Khususnya ketika dalam keadaan seperti saat ini, manakala Amerika tengah menjajah Bumi Islam…

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Ya. Hari ini kita tengah menghadapi penjajahan yang dipimpin Amerika atas Afghanistan dan Iraq, dan bumi-bumi Islam lainnya.

Koresponden:
Apakah menurut Anda Yaman termasuk negeri Islam yang dijajah Amerika?

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Tidak. Yaman tidak dijajah Amerika. Tetapi keadaannya lebih buruk lagi. Jika kita bicara tentang penjajahan –dalam pengertian yang umum, penjajahan diimplementasikan dalam bentuk penguasaan penjajah secara langsung atas bumi dan tanah air kita, misalnya Amerika dikatakan menjajah (langsung) Yaman jika mereka menguasai daratan kita, dengan tank, kendaraan lapis baja, tentara, dan militernya. Ini adalah penjajahan/pendudukan. Mereka mengontrol dan menguasai daratan kita. Apa yang terjadi di Yaman lebih buruk lagi. Yang terjadi di Yaman adalah, pemerintah Yaman berkata kepada Amerika “Kalian boleh menguasai udara, dan lautan, dan kami mendukung kalian di daratan. Kami sediakan untuk kalian mata-mata yang menjelajah di bumi, untuk mengintai Muslim dan rakyat Yaman, sementara kalian dapat memata-matai rakyat Yaman lewat satelit dan pesawat mata-mata di udara. Lakukanlah kegiatan mata-mata dari udara, intailah rakyat Yaman, intailah kehidupan pribadi mereka, intailah seluruh pelosok negeri Yaman, kami tidak akan menghalangi kalian. Serta siapkanlah meriam-meriam pembom dari armada laut dan kapal induk kalian, siapkanlah rudal jelajah dan pesawat pembom yang siap melumat rakyat Muslim Yaman seperti yang kalian lakukan di Abyan dan Shabwah, dan kami akan mendukung kalian dari darat, dan kami akan menguasai daratan demi kalian”.
Amerika hari ini tidak mampu untuk maju lebih jauh menambah atau memperluas kampanye perangnya setelah Iraq dan Afghanistan. Jika Amerika (secara langsung) memasuki Yaman dan memulai kampanye perang baru, maka tentara mereka akan ditumpas di mana saja berada, di pegunungan, di dataran rendahnya, di lembahnya, di lahan pertaniannya, atau di gurun pasirnya. Sementara keuangan dan perbendaharaan negara Amerika tidak mampu membiayai kampanye perang baru terhadap negeri lain (selain Iraq dan Afghanistan) seperti Yaman, yang akan menjadi lahan kuburan bagi para penjajah. Ekonomi Amerika tengah limbung saat ini, maka rejim pemerintah Yaman menyelamatkan dan menyangga salah satu pilar kaki Amerika yang tengah terhuyung itu. Mereka berkata “Kami akan mendukung penuh kalian, dan yang harus kalian lakukan cukuplah menguasai udara dan perairan”. Kemudian yang terjadi saat ini adalah Amerika menginginkan, sebagai contoh, seseorang harus dibunuh atau dilenyapkan.
Contoh yang nyata, Sheikh Abdullah Al Mihdar. Pemerintah Amerika mengkontak militer Yaman dan berkata bahwa mereka tidak menginginkan orang ini (Sheikh Abdullah Al Mihdar, rahimahullah). Ketika Amerika berkata hal itu, apakah ia perlu untuk memberikan bukti dan alasan kepada pemerintah Yaman? Tidak. Cukup mereka berkata bahwa mereka tidak menginginkan orang ini.
Sheikh Abdullah Al Mihdar adalah seorang tokoh kaumnya, seorang yang terdepan dalam berbagai masalah sosial, seseorang yang akrab dan dikenal masyarakatnya. Selama ini pemerintah Yaman belum pernah menuduh Sheikh Al Mihdar dengan satupun tuduhan, pun juga Sheikh Al Mihdar belum pernah berurusan dengan pengadilan, atau berbagai masalah. Tidak ada satu pasal tuduhan apapun terhadap Sheikh Abdullah Al Mihdar, ketika kesatuan intelijen, pasukan antiteror, dan tentara khusus datang mengepung rumah Beliau dan membunuh seluruh orang yang ada di dalam rumah tersebut. Tidak ada satu pasalpun, kecuali satu hal, bahwa Amerika menginginkan dan memerintahkan agar Sheikh ini dilenyapkan. Setelah itu pemerintah Yaman mengirimkan kepada Amerika ‘surat tagihan’, sebagai ‘ongkos jasa’ setelah order dipenuhi, dan ini adalah ‘surat tagihan’ berlumur darah Sheikh Abdullah Al Mihdar. Beginilah pemerintah Yaman. (Hal ini bukanlah sesuatu yang baru) Hal yang sama mereka lakukan setelah peristiwa pembantaian rakyat tak berdosa, wanita, anak-anak, dan orang tua di Abyan. Amerika membunuh anak kecil, wanita, dan rakyat tak berdosa dengan pemboman, lalu geng penjahat ini – mereka ini bukanlah pemerintah atau wali negeri, mereka adalah mafia penjahat, para makelar darah yang makan roti dan mendapat uang dari tuan baratnya, dengan menggadaikan nyawa rakyatnya sendiri. Dan semakin banyak korban yang jatuh, mereka mendapat uang semakin banyak. Sekarang ini mereka dijanjikan lebih banyak lagi uang, miliaran dolar untuk setiap darah yang ditumpahkan di Yaman.

Koresponden:
Di sisi lain, para Ulama Yaman telah mengeluarkan fatwa tentang kewajiban memerangi Amerika jika mereka (berani) memasuki Yaman. Apakah Anda mendukung fatwa tersebut?

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Tak diragukan, peran para ulama adalah member petunjuk dan bimbingan. Bimbingan dan petunjuk tersebut harus sejalan dengan realitas nyata yang tengah dihadapi. Apa yang dihadapi saat ini adalah hal yang sangat penting dan begitu mendesak yang menjadi inti pembicaraan para Ulama – yaitu seruan untuk memerangi Amerika – seruan ini tentu saja harus didukung. Tetapi kita harus menjelaskan beberapa isu:
Peperangan hari ini antar Ummat Islam dan Amerika bukanlah peperangan (semata) demi memperebutkan minyak, atau air, atau tanah, atau lautan. Pun juga bukan (semata) perang memperebutkan Palestina, atau Iraq, atau Afghanistan. Ya bahwa berbagai alasan yang disebutkan tadi juga termasuk di dalamnya. Tetapi akar utama dari perang yang berkobar ini adalah perang terhadap Tauhid. Amerika berambisi untuk menumpas habis Islam, (model) Islam sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad saw, lalu mereka menginginkan untuk dapat menampilkan duplikat Islam imitasi sebagaimana yang telah saya sebutkan di atas. Ini adalah perang terhadap Tauhid. Itulah mengapa perang yang tengah berkobar ini jangan dilihat dan diartikan lewat sudut pandang yang sempit. Hakikat perang ini sungguh serius dan besar, karena itu seharusnya para Ulama dapat memainkan perannya lebih besar juga.
Fatwa ini membutuhkan penjelasan dan penerapan implementatif:
Fatwa ini perlu penjelasan karena ada beberapa poin yang tidak dielaborasi dalam diktum fatwa tersebut, dan ada beberapa poin penting yang malah dilewatkan. Sebagai contoh saya sebutkan: fatwa tersebut tidak menjelaskan sikap dan posisi yang harus diambil terhadap pemerintah Yaman, padahal ini adalah isu yang sangat penting. Para ulama itu berkata “hukum bagi para pembela adalah hukum yang langsung – sama dengan pihak yang dibela”. Sementara pemerintah Yaman bukan hanya membela Amerika, mereka adalah bagian dari Amerika. Pemerintah Yaman bersama dan saling bahu membahu dengan Amerika dalam kampanye salib ini. Ketika pesawat-pesawat Amerika membom Abyan dan Shabwah, dengan pemboman terus-menerus tanpa henti, pada saat yang sama tentara Yaman melancarkan penyerbuan terhadap rumah-rumah Saudara kita di Arhab. Maka mereka bukanlah pendukung, mereka adalah bagian yang sama, sekutu dan mitra. Sementara fatwa ini tidak berbicara dan menerangkan bagaimana sikap yang harus diambil terhadap para agen pengkhianat ini, apa sikap yang harus diambil terhadap pemerintah khianat ini. Segenap agen-agen pemerintah yang bekerja bersama Amerika, bagaimana dan apa sikap kita terhadapnya?
Fatwa ini juga membutuhkan penerapan implementatif. Kita katakan pada rakyat “kalian harus berjihad memerangi Amerika”. Oke. Maka rakyat kini membutuhkan penegasan dari penerapan aplikatif dari seruan Anda ini wahai Ulama. Maka katakanlah kepada rakyat Yaman, jika kalian melihat ada pesawat Amerika di udara, maka tembak jatuh. Kabilah-kabilah di Yaman memiliki persenjataan yang mampu menembak jatuh pesawat udara ini. (Mereka punya Dashka, shilka, dan 23. Nama senjata anti pesawat) senjata-senjata ini dimiliki oleh kabilah-kabilah di Yaman dan dapat digunakan untuk menembak jatuh pesawat. Para ulama itu seharusnya berkata dalam fatwanya, “Tembak jatuh pesawat-pesawat Amerika! Mengapa kalian biarkan pesawat-pesawat ini terbang di atas rumah kalian? Jika kalian melihat kapal laut Amerika di perairan pantai, tembak dan tenggelamkan! Jika kalian melihat ada pejabat Amerika atau perwira Amerika di San’a atau Aden, bunuh mereka!” Ini seharusnya ditegaskan dalam fatwa mereka.
Satu lagi peran ulama yang harus mereka penuhi dalam masa sekarang ini, yaitu mereka harus membebaskan diri dan tidak boleh mau diperalat oleh pemerintah. Rejim pemerintah ini telah sesat dan peran mereka berakhir. Kini seharusnya para Ulama maju untuk membimbing rakyat dengan benar.

Koresponden:
Setelah pemboman Abyan dan Shabwah, Mujahid Omar Farooq melaksanakan misi untuk meledakkan pesawat udara American Delta yang tengah terbang dari Amsterdam menuju Detroit Amerika. Operasi ini adalah respon balasan terhadap pemboman kejam yang dilakukan Amerika di Yaman. Apa hubungan Anda dengan Omar Farooq?

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Operasi ini adalah bagian dari beberapa target Mujahidin. Ia diplotkan sebagai serangan balasan dan amaliyat irhab terhadap Amerika. Dan operasi ini telah mengungkap bahwa intelijen serta instrumen keamanan Amerika sebenarnya tidak terlalu sulit ditembus. Di airport mereka menghabiskan lebih dari 40 juta dolar untuk membangun keamanan, tetapi ternyata Mujahid Omar Farooq dapat melewati serangkaian mekanisme pengamanan itu.
Intelijen mengakui bahwa sebenarnya mereka telah lama mengawasi gerak-gerik Omar Farooq dan membuntutinya, tetapi ternyata tetap Beliau mampu mencapai jantung Amerika di Detroit. Meskipun operasi ini tidak memakan korban, operasi ini terhitung sukses.
Tentang Al Akh Omar Farooq, ia juga salah seorang murid saya. Dan saya (sebagai guru dan mentor) juga sangat bangga memiliki murid seperti Omar Farooq. Saya mendukung sepenuhnya amaliyah jihadnya.

Koresponden:
Anda mendukung operasi seperti ini, meski target yang ditetapkan – sebagaimana dikatakan berbagai media- adalah rakyat sipil tidak berdosa. Bagaimana tanggapan Anda?

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Sebagaimana kasus tentang (terma/istilah) rakyat sipil, konteks tersebut selalu digunakan saat ini. Tetapi lebih suka konteks yang digunakan oleh para Ulama kami, sebagaimana yang mereka katakan dengan istilah fighter (penempur, orang yang terlibat dalam perang) dan non fighter (non penempur, orang yang tidak terlibat dalam perang).
Fighter adalah mereka yang terlibat dalam perang, bisa jadi mereka yang memanggul senjata, bahkan jika wanita sekalipun. Non fighter adalah mereka yang tidak terlibat dalam perang.
Sementara jika kita melihat publik/rakyat Amerika, maka secara kolektif, mereka semua berpartisipasi (dalam perang), karena merekalah yang memilih pemerintahan tersebut, dan mereka juga mendanai kebijakan perang tersebut. Dalam kesempatan pemilu terbaru, dan beberapa pemilu sebelumnya, ada alternatif pilihan bagi rakyat Amerika untuk memilih kandidat presiden yang tidak menginginkan perang, tetapi ternyata publik Amerika tidak memilih mereka. Bahkan mereka tidak mendapat suara paling minimal sekalipun.
Kemudian, sebelum kita lanjutkan pembicaraan dengan hal lain, mari kita melihat permasalahan dari sudut pandang Syariah, dan ini adalah sudut pandang yang absah untuk menentukan apakah sesuatu itu boleh atau tidak.
Jika Pahlawan Mujahid Omar Farooq mampu untuk mentargetkan ratusan anggota militer maka itu sangat baik. Tetapi kita tengah berbicara tentang kondisi perang sesungguhnya, kondisi realistis. Rasulullah saw, jika Beliau mampu untuk menyerang pada pagi atau siang hari, maka Beliau akan lakukan. Tetapi kadang ada kondisi ketika Beliau harus mengirim ekspedisi perang di malam hari, sehingga detasemen-detasemen itu (karena keadaan malam yang gelap) dalam kecamuk perang membunuh wanita dan anak-anak. Para Shahabat lalu bertanya pada Nabi saw tentang masalah ini, maka Nabi saw bersabda “Mereka bagian dari musuh”, yang artinya, dalam keadaan tersebut, hukum yang berlaku atas wanita dan anak-anak sama dengan hukum yang berlaku atas orang dewasa. Maka Rasulullah saw mengijinkan/memaklumi jatuhnya korban tersebut.
Kita juga dapat mengambil pelajaran dari Sirah. Ketika Nabi mengepung Bani Tsaqif yang berlindung di balik benteng Taif, Nabi mengerahkan menjanik (meriam pelontar) untuk menggempur Taif. Maka senjata meriam lontar ini tidak membedakan apakah itu lelaki dewasa, wanita, atau anak-anak. Inilah realitas perang.
Amerika (dengan teknologinya) sebetulnya memiliki berbagai senjata canggih yang mampu membedakan target sasaran, bahkan menentukan sasaran secara tepat dan spesifik. Jika mereka mau, maka mereka sangat mampu untuk membidik sasaran dengan presisi. Tetapi apa yang terjadi? Mereka mentargetkan acara pernikahan, mereka membom upacara jenazah, mereka membidik keluarga, dan mereka membantai banyak wanita dan anak-anak.

Koresponden:
Seperti yang mereka lakukan ketika mereka membantai suku Bedouin di Bakazam…

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Ya. Di Bakazam, mereka menumpas tanpa pandang bulu orang-orang Bedouin, wanita, anak-anak, petani. Sebuah bukti nyata bahwa Amerika memang sengaja membunuh rakyat tak berdosa. Dan jangan lupa berbagai kejahatan yang lain: 50 tahun pemusnahan satu bangsa – bangsa Muslim Palestina – yang dilakukan dengan dukungan penuh Amerika, baik senjata maupun maupun materi lainnya. 20 tahun sanksi dan kemudian dilanjutkan dengan penjajahan atas Iraq. Kini mereka melebarkan sayap penjajahannya ke Afghanistan.
Setelah seluruh kenyataan ini, mengapa kita masih ditanya tentang mentargetkan beberapa orang Amerika, yang mungkin terbunuh dalam pesawat itu? Daftar kita dengan daftar Amerika sangat jauh. Daftar mereka memuat tidak kurang dari jutaan wanita dan anak-anak, abaikan dulu muslim laki-laki dewasa. Daftar Amerika atas kita, dan kita batasi hanya wanita dan anak-anak, telah mencapai tidak kurang dari angka jutaan. Lalu bagaimana membandingkan dengan sepadan atas (kemungkinan) korban di pesawat itu? Perbandingannya seperti setitik air dengan luasnya lautan. Kita berurusan dengan mereka dengan cara yang sepadan dan adil. Jika mereka memukul kita, kita akan pukul mereka.

Koresponden:
Pemerintah Yaman mengklaim bahwa pemboman yang terjadi dalam kampanye perang anti teror baru-baru ini sepenuhnya dilakukan oleh otoritas Yaman, dan Amerika tidak ikut campur kecuali dalam hal intelijen semata (sebagaiman klaim mereka)?

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Tidak, itu tidak benar. Pemboman yang terjadi di Abyan, yaitu di Bakazam, mereka berasal dari kabilah saya. Pemboman di Rafd, di Shabwah, juga kabilah saya. Kami sangat mengenal masyarakat tersebut, dan kami mengkontak mereka serta menghubungi segera setelah terjadinya serangan. Banyak saksi mata menyaksikan rudal-rudal jelajah Amerika (terbang membelah langit). Juga setelah pemboman, ada beberapa eksplosif yang tidak meledak, kemudian dikumpulkan, dan di metal selubungnya tertera jelas bahwa pecahan misil itu buatan Amerika. Klaim tersebut dusta. Adalah pesawat-pesawat Amerika, juga meriam-meriam dari kapal perang dan kapal induk Amerika, yang meluluhlantakkan Abyan dan Shabwah.
Dan kalaupun kata-kata pemerintah Yaman itu benar, maka alasan mereka tersebut sangat keji, lebih keji dan licik… karena mereka mengakui bahwa mereka bekerjasama dengan Amerika dalam bidang intelijen. Sebagaimana dengan pengakuan ini terkuaklah bahwa pemerintah keji ini memang telah lama mengijinkan Amerika untuk memata-matai rakyat Yaman di seluruh pelosok negeri, lalu Amerika mendapatkan informasi yang dibutuhkan, lalu berdasarkan informasi tersebut Amerika memerintahkan pemerintah Yaman untuk menyerang, dan mereka mematuhinya!

Koresponden:
Pemerintah Amerika berkata bahwa setelah amaliyat Nidal Hasan, mereka membatasi ruang gerak Anda, dan menutup situs pribadi Anda di internet, dan juga mengejar Anda. Apa ini benar?

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Ya. Mereka menutup website saya setelah amaliyat Nidal Hasan. Saya menulis sebuah artikel yang mendukung amaliyat tersebut, karena itu mereka menutup website itu. Setelah itu saya membaca artikel di Washington Post, bahwa mereka mengawasi koneksi saya (internet ataupun telepon, dll). Maka saya didesak untuk menutup seluruh kontak (dalam rangka melindungi kontak-kontak tersebut), dan saya pergi menjauhi area tersebut. Lalu setelah itu pemboman Amerika terjadi. Tetapi isu tentang saya dikejar-kejar adalah tidak benar. Saya leluasa berpindah di tengah-tengah kabilah dan keluarga saya, juga di tengah daerah Yaman lainnya. Hal ini dimungkinkan karena rakyat Yaman sangat benci Amerika, dan rakyat Yaman adalah pendukung Al Haq, dan orang yang mencintai Al Haq sangat pemurah menolong yang lemah. Maka saya berpindah di tengah-tengah daerah (kabilah) Awaliq dan di sana ada dukungan luas dari segenap rakyat Yaman, apakah itu di Abeedah atau Dahm atau Wailah atau Hasyid atau Bayqal atau Khawlan. Juga di Hadramaut, di Abyan, atau Shabwah, hingga Aden, juga Sana’a. Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan begitu banyak orang yang baik dan pemurah, meski mereka menyadari besarnya resiko yang dihadapi jika memberi perlindungan kepada muhajir yang tengah diincar Amerika. Meskipun begitu mereka tetap menerima dengan tangan terbuka, dan hati yang lapang, dan mereka memberikan pelayanan apa saja yang dibutuhkan dengan mempersembahkan yang terbaik. Sungguh merupakan karunia dari Allah atas kami dan atas sikap mencintai kebenaran yang kokoh bersemai di hati rakyat negeri ini.

Koresponden:
Kami berdoa agar Allah sentiasa melindungi Anda dan melimpahkan ke atas Anda keberkahan dan pahala yang banyak, juga agar Allah mematahkan setiap makar musuh terhadap Anda.
Kami kembali ke topik pemerintah Yaman…
Pemerintah Yaman mengklaim telah membunuh Anda pada serangan udara di daerah Rafd, distrik Saeeb, di Shabwa, dan pada saat itu (dikatakan) bahwa Anda sedang mengadakan pertemuan dengan segenap pimpinan Al Qaidah. Benarkah klaim tersebut? Dan bagaimana Anda mensikapi komentar yang membingungkan ini?

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Selalu ada tanda yang membedakan/mencirikan satu individu atau satu kelompok orang. Contoh, seseorang memiliki kecerdasan yang menonjol, maka ia dikenal dengan tanda ini (yaitu dia orang yang cerdas). Atau satu bangsa sangat menonjol keberaniannya, maka mereka dikenal dengan sifat ini. Suatu pemerintahan dikenal berlaku opresif, maka ini menjadi tanda yang mencirikan pemerintahan itu.
Tanda yang menonjol pada pemerintah Yaman adalah dusta, pemerintahan ini suka berdusta, berdusta kepada rakyatnya, berdusta pada negeri tetangganya, berdusta di dalam negerinya maupun di luar negerinya. Itulah mengapa ketika mereka berkata bahwa mereka telah membunuh fulan atau fulan atau fulan, dan pada akhirnya (lagi-lagi) terbukti nyata bahwa mereka berdusta, maka rakyat tidak lagi percaya pada pemerintahnya. Tak ada seorangpun yang percaya lagi pada pemerintahan ini. Itulah mengapa klaim mereka (juga) kali ini adalah salah.

Koresponden:
Wahai Sheikh kami, pemerintah Yaman (pernah) memenjarakan Anda di sebuah penjara tahanan politik di Sana’a. Berapa lama itu terjadi, dan bagaimana kondisi yang Anda alami?

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Saya pernah dipenjara selama satu setengah tahun, dan itu karena tuduhan yang bersifat lokal. Tetapi ketika Amerika mengetahui bahwa saya dipenjara, mereka meminta untuk menginvestigasi saya. Ternyata investigasi itu ditunda. Pemerintah Yaman saat itu berkata bahwa urusan ini telah di luar kendali mereka dan mereka tidak dapat berkomentar apa-apa. Maka saya tetap dipenjara hingga kabilah-kabilah menekan pemerintah, lalu saya dibebaskan.

Koresponden:
Ali al Aansi, direktur dinas keamanan nasional berkata dalam sebuah pertemuan (wawancara) dengan Wall Street Journal, bahwa ada kabilah yang menjadi perantara/penghubung yang mengusahakan agar Anda dapat diserahkan ke pihak Amerika. Bagaimana kenyataan sebenarnya tentang (isu) perantara ini? Dan apakah Anda akan menyerahkan diri kepada Amerika, karena khususnya Anda memiliki kewarganegaraan Amerika?

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Ada beberapa tawaran negosiasi sebelumnya dari pemerintah Yaman. Dan sudah tentu saya menolaknya dengan tegas, karena saya tidak dituduh secara langsung. Atas dasar apa tuduhan tersebut? Karena saya menyerukan kebenaran? Bahwa saya menyeru untuk Jihad fi Sabilillah? Sebab saya menyeru untuk mempertahankan Ummah?
Pihak yang layak dituduh itu adalah pemerintah Yaman sendiri, atas kejahatan pengkhianatan dan penggadaian (rakyatnya sendiri), eksploitasi uang dan kekayaan rakyat Muslim, menebar fitnah di muka bumi. Sementara atas diri saya, tidak ada satupun tuduhan dialamatkan. Itulah sebabnya tawaran negosiasi tersebut tak diragukan adalah tidak dapat diterima, dan kebenaran memang tidak boleh dinegosiasikan.
Terkait Amerika, juga sama. Saya tidak akan menyerahkan diri. Jika mereka menginginkan saya, maka biarlah mereka mencari dan memburu saya. Allah sebaik-baik Pelindung. Dan jika Allah berkenan melindungi saya, maka meski Amerika menghabiskan seluruh kekayaan di bumi ini, mereka tidak akan dapat menangkap saya. Dan jika Allah Azza wa Jalla menghendaki kematian saya di tangan mereka atau di tangan boneka suruhan mereka, maka itu bagian dari cita-cita saya.

Koresponden:
Ali al Aansi merincikan, jika mediasi tidak berjalan, seperti yang ia katakana, maka mereka akan terpaksa menggunakan kekerasan terhadap Anda. Dan hal senada juga dikatakan oleh Yahiya Muhammad Abdullah Salah, bahwa kabilah-kabilah di Yaman (dapat) dibayar/dibeli. Mereka bekerja dan setia kepada siapa yang membayar paling tinggi. Dan mereka seharusnya tidak usah melindungi orang yang terlibat dengan terorisme – demikian yang ia katakan.

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Hari ini, tidak ada satu front yang terdepan berdiri menghadapi Amerika, kecuali Mujahidin. Front-front yang lain hanyalah pelengkap saja.
Sebagai contoh, Amerika ‘berselisih’ dengan China karena persoalan ekonomi. Perselisihan Amerika dengan Russia adalah perebutan pengaruh atas satu kawasan. Tetapi tidak ada satu front pun yang berdiri menantang Amerika untuk mematahkan ambisinya menguasai dunia, kecuali kelompok-kelompok Mujahidin. Sementara tempat kelahiran/persemaian Jihad hari ini kebanyakan adalah kabilah-kabilah. Di Afghanistan, di Iraq, di Shomalia, mereka semua kebanyakan berasal dari kabilah-kabilah. Bahkan di Pakistan yang memiliki wilayah kabilah dan wilayah non kabilah, kita dapati bibit Jihad itu berasal dari wilayah kabilah. Hal yang sama juga terjadi di Yaman.
Amerika ingin menebarkan perpecahan dan fitnah di kalangan kabilah. Dan ini adalah proyek penting bagi Amerika, untuk menebarkan fitnah dan mengadu domba antar kabilah. Mereka tidak menginginkan berbagai kualitas kebaikan kokoh di dalam kabilah tersebut, seperti keberanian, melayani dan murah hati, berkorban dan sikap santun, kesemuanya adalah sifat-sifat yang terpuji dalam Islam. Amerika tidak menginginkannya. Apa yang diinginkan Amerika adalah sikap korup, kezaliman, dan moral yang rendah. Maka mereka berusaha untuk menghancurkan wilayah kabilah. Kami menemukan fakta, salah satunya, bagaimana mereka sengaja menyebarkan kebusukan, obat bius, dan berbagai prilaku rendah lainnya kepada segenap pemuda kabilah.
Dan di antara pembusukan yang mereka tebarkan di tengah-tengah pemuda kabilah adalah melakukan militerisasi atas mereka, karena ketika para pemuda ini bergabung dengan dinas militer, maka loyalitas mereka adalah kepada Amerika. Para pemuda itu mungkin tidak menyadari, atau memang tidak berusaha untuk menyadari, padahal kenyataannya berbagai perintah yang harus mereka patuhi itu berasal dari Amerika. Tentu jalannya tidak langsung. Perintah biasanya diberikan (oleh Amerika) kepada pejabat keamanan Yaman. Lalu otoritas keamanan Yaman ini memerintahkan salah seorang serdadunya untuk pergi dan melakukan penyerbuan terhadap rumah-rumah milik Mujahidin, membunuh kalangan terbaik dari masyarakat negeri ini, menumpas orang-orang yang telah meninggalkan segalanya, kehidupan dan harta miliknya di Jalan Allah, demi membela ummah.
Apa sesungguhnya yang diinginkan Mujahidin? Apakah mereka berhijrah untuk mencari dunia? Padahal sesungguhnya mereka pergi meninggalkan dunia. Kenyataannya banyak di antara mereka, dunia tunduk di bawah kakinya, tapi semua itu mereka tinggalkan karena mereka ingin menunaikan kewajiban Jihad di Afghanistan, di Iraq, Palestina, Yaman, mereka berjihad melawan Amerika. Kini Mujahidin diburu, pemerintah Yaman memburu mereka, dan tentara/ serdadulah yang melaksanakan tugas tersebut. Wahai para tentara, ketahuilah, perintah kalian laksanakan itu berasal dari Amerika. Sungguh ini di antara bentuk penyia-nyiaan potensi segenap putera-putera kabilah.
Jadi ini memang proyek Amerika. Maka hendaknya rakyat menyadarinya.

Koresponden:
Apakah yang Anda jelaskan di atas mengenai rencana Amerika terhadap kabilah-kabilah, merupakan hasil usulan dari Patreaus dan rencananya untuk berhadapan dengan Ummat Islam, dengan Mujahidin, dengan segenap kabilah, serta dengan negeri muslim?

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Patreaus datang untuk menangani realitas spesifik yang berkembang di dunia Islam. Tentara Amerika menghadapi pengalaman pahit di Iraq dan Afghanistan, maka Patreaus tampil dengan mengajukan rencana baru berdasarkan pengalaman Amerika. Di antara arahan Patreaus adalah ‘meniru’ beberapa aksi Mujahidin. Misalnya, mereka meledakkan bom di jalan yang membunuh muslim, kemudian mereka menyebarkan berita bahwa yang melakukan itu adalah Mujahidin. Atau mereka membunuh seseorang tokoh tertentu, lalu mereka berkata Mujahidinlah yang membunuh tokoh tersebut. Mereka menseting pembentukan Dewan Kebangkitan dan milisi kebangkitan, sehingga rakyat saling bertempur satu dengan yang lain, dan Amerika tinggal duduk menonton. Hal ini sebagaimana yang kita saksikan di Iraq. Mereka memanfaatkan putera-putera kabilah untuk melawan Mujahidin. Taktik ini mirip dengan kebijakan Inggris dahulu, yaitu taktik “Divide and rule” (taktik pecah belah). Ini yang mereka coba untuk digunakan di dunia Islam.

Koresponden:
Amerika menuduh Anda memiliki koneksi dengan Mujahidin di Shomalia, khususnya Harakah Syabab Mujahidin. Baru-baru ini Anda menulis satu artikel di website Anda yang berisi dukungan dan pujian bagi kemenangan mereka. Bagaimana kenyataan sesungguhnya mengenai hubungan Anda dengan Harakah Syabab Mujahidin? Dan bagaimana Anda memandang dinamika Jihad serta Mujahidin di Shomalia?

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Ya, saya menulis sebuah surat yang berisi dukungan dan pujian kepada Harakah Syabab Mujahidin di Shomalia, kemudian mereka membalas surat tersebut. Dan Amerika mengatakan hal ini.
Mengenai pengalaman Jihad di Shomalia, maka menurut opini saya, dan Allah maha tahu, adalah pengalaman yang berharga, sehingga setiap gerakan Islam, para ulama, serta berbagai jamaah Islam seharusnya mengirim duta ke Shomalia untuk dapat belajar dan mengambil bekal pengalaman dari segenap Mujahidin (Shomalia) ini, untuk diterapkan pada medan perjuangan mereka.
Gerakan-gerakan Islam tengah berusaha mencari solusi bagi Ummah, begitu juga para ulama mencari solusi bagi Ummah. Apa yang ditampilkan oleh segenap gerakan Islam tersebut, menurut mereka adalah solusi, sebagaimana apa yang telah ditampilkan para ulama mereka anggap adalah solusi. Kini kita menyaksikan dan menemukan model solusi itu di Shomalia. Kelompok Mujahidin ini, dengan kemampuan bersahaja, berhasil mendirikan (cikal bakal) daulah, yang di atasnya nanti mereka akan dapat menerapkan Syariat Allah Azza wa Jalla. Kini, mereka mempersembahkan solusi kepada rakyat. Kita saksikan rakyat yang berada di wilayah yang dikuasai Mujahidin hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan yang semakin baik. Ekonomi dan keuangan meningkat, karena keamanan serta kedamaian dapat dijaga, perdagangan dan pertanian berkembang. Ini adalah pengalaman yang menjadi perintis bagi kita, pengalaman yang seharusnya bisa kita ambil. Mujahidin di sana berhadapan dengan realitas nyata, dan mereka mampu (dengan ijin Allah) mempersembahkan solusi nyata terhadap realitas tersebut yang diambil sepenuhnya dari Syariah Islam. Itulah mengapa saya memandang pengalaman tersebut sangat langka dan menakjubkan, dan Ummah harus dapat mengambil manfaat darinya.

Koresponden:
Wahai Sheikh yang terhormat, ada kekhawatiran yang selalu diulang-ulang di Amerika dan Eropa tentang semakin meningkatnya simpati kepada Mujahidin, bahkan banyak tumbuh kalangan muda Islam yang berkebangsaan asli Amerika atau Eropa, dan mereka bertekad untuk melancarkan operasi melawan Amerika, dan banyak di antara mereka melakukan perjalanan (ke luar negeri) untuk bergabung dengan organisasi-organisasi yang disebut barat sebagai teroris. Menurut Anda, apa alasan dan motivasi generasi muda melakukan hal tersebut?

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Mari kita ambil contoh Nidal Hasan. Nidal Hasan, pada mulanya adalah seorang Muslim Amerika, muslim sebagaimana diinginkan Amerika. Nidal Hasan shalat dan shoum, serta membayar zakat. Tetapi pada saat bersamaan, ia bekerja sebagai tentara Amerika yang melayani kepentingan Amerika, dan loyalitasnya untuk Amerika. Kemudian Nidal Hasan berubah, khususnya setelah ia menyaksikan kekejaman Amerika terhadap Mujahid fi sabilillah. Nidal Hasan berubah dari seorang tentara Amerika, menjadi seorang Mujahid yang membunuh segenap tentara yang dahulu pernah menjadi rekannya. Jika kejahatan dan kekejian Amerika terus berlanjut, kita akan saksikan bangkitnya lebih banyak lagi Nidal Hasan.
Kita juga menyaksikan keberadaan Mujahidin dari negeri-negeri barat di Afghanistan dan Iraq. Fenomena ini akan semakin mencuat bersamaan dengan semakin kerasnya kekejaman Amerika dan barat terhadap dunia Islam.

Koresponden:
Semoga Allah membalas pahala kepada Anda ya Sheikh. Dan di akhir pertemuan kita, kiranya Anda mau menyampaikan pesan kepada Ummah Islam umumnya dan rakyat Semenanjung Arabia khususnya?

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Kepada Muslim umumnya, dan penduduk Semenanjung khususnya…
Kita harus mengambil bagian dalam Jihad ini melawan Amerika. Amerika hari ini adalah pemimpin kampanye salib global melawan dunia Islam. Amerika hari ini adalah firaun hari kemarin. Maka kita harus terjun dalam Jihad. Sungguh kita menyaksikan semburat harapan memancar cemerlang, dari tangan Mujahidin di Afghanistan, Iraq, Shomalia. Mereka mampu membuat militer Amerika bertekuk lutut lewat Jihad mereka, dan ekonomi Amerika limbung. Jika sekelompok kecil Mujahidin dengan perlengkapan seadanya mampu mengalahkan Amerika, bagaimana jika seluruh ummah bangkit mengerahkan dirinya? Amerika tidak mampu menghadapi ummah ini. Sesungguhnya Amerika lebih lemah lagi. Makar Amerika sesungguhnya lemah, lebih lemah dari rumah laba-laba. Amerika tidak mampu menghadapi ummah ini. Maka mari kita bergabung bersama saudara kita Mujahidin. Bantu dan tolong mereka dengan lisan, kata-kata, tangan, uang, dan diri kita jika kita sanggup. Karena Jihad hari ini fardlu ain hukumnya. Karena Amerika menginginkan untuk dapat melenyapkan Islam dan ummatnya, tetapi Allah Azza wa Jalla melindungi DinNya, dan mengalahkan musuhNya, bersama Mujahidin. Kami memohon kepada Allah agar jangan dihalangi untuk dapat mengambil bagian.
Koresponden:
Amin ya Allah. Di akhir pertemuan, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Sheik Anwar Al Awlaki yang telah menjawab permohonan kami untuk wawancara ini. Dan kami berdoa kepada Allah agar sentiasa melindungi Anda dan memberkahi umur Anda. Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.

Sheikh Anwar Al Awlaki:
Jazakumullahu khairan


Rilis wawancara:
Al Malahim

Transkrip Arabic:
Nukhbah I’laam Al Jihadi

Transkrip English:
Dar Al Murabiteen

Transkrip Indonesia:
Forum Islam Al Tawbah

This entry was posted in ,,,. Bookmark the permalink.

2 Responses to Wawancara Eksklusif dengan Syaikh Anwar Al Awlaki

  1. Buret says:

    terima kasih artikelnya, semangat dakwah sob.

  2. Alhamdulillah, jika berkenan silahkan di sebarkan. Sekecil apapun peran kita, tetap ada nilainya di mata Allah.

Leave a Reply

Sebelum berkomentar pastikan anda telah membaca keseluruhan postingan. Pastikan komentar anda berhubungan dengan apa yang sedang dibahas. Gunakanlah kata-kata yang baik dan sopan.